Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan dan
Faktor Makro Ekonomi terhadap Return
saham (Studi Kasus: Perusahaan Property
di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)
Proposal
Skripsi
Disusun Oleh :
ANNISA RAHMADHANI
10211973
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendapatkan
keuntungan yang banyak dalam kurun waktu yang sangat cepat adalah keinginan
setiap masyarakat walaupun itu masih sekedar khayalan semata. Banyak hal yang
dilakukan oleh masyarakat demi mewujudkan khayalan tersebut, seperti membuka
bisnis baru, melakukan deposito di bank, melakukan investasi, dan lain-lain.
Namun, dari alternatif-alternatif yang ada, berinvestasi merupakan salah satu
alternatif yang paling diminati dan juga semakin meningkat. Sedikitnya, ada
sekitar empat ratus ribu investor domestik yang sudah menginvestasikan dananya
pada pasar modal (BEI ).
Pada era globalisasi yang maju pesat
saat ini, perkembangan dunia pasar modal menyebabkan tingginya persaingan dalam
dunia bisnis, tak terkecuali dalam bisnis di bidang property dan real estate
saat ini di Indonesia. Hal ini tentunya mendorong setiap perusahaan untuk terus
bersaing dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaannya guna menarik minat
para investor untuk menanamkan modalnya bagi perusahaan. Untuk itu, manajemen
perusahaan perlu untuk mengetahui kondisi kinerja bisnis perusahaan, yaitu
dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan. Kondisi kinerja keuangan
yang baik akan menjadi kekuatan tersendiri bagi perusahaan untuk dapat masuk
dan berkembang dalam dunia pasar modal, terutama dalam mempengaruhi peningkatan
harga saham di bursa saham.
Bisnis property di indonesia semakin tahun
semakin meningkat pesat. Hal ini didukung dengan minat masyarakat yang tinggi
untuk berinvestasi di bidang property.
Bisnis property ini juga menjanjikan
karena property salah satu kebutuhan
primer masyarakat. Jadi semakin banyak masyarakat yang ingin membeli rumah dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan property
maka bisnis ini akan terus meningkat. Bisnis ini juga termasuk bisnis jangka
panjang per proyeknya jadi investor semakin tertarik untuk menginvestasikan
dananya di bisnis ini.
Perkembangan dunia pasar modal pada
perusahaan yang bergerak dalam industri propertydan
real estate yang dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia dapat dikatakan
cukup maju pesat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan property dan real estate yang go
public di Indonesia (www.idx.co.id). Perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri
property dan real estate yang go
public menjadikan pasar modal sebagai lembaga alternatif untuk memperoleh
sumber dana yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan.
Dalam
berinvestasi, para investor harus pintar memilih perusahaan yang akan menjadi
salah satu tempat untuk berinvestasi. Salah satu cara untuk menilai perusahaan
tersebut layak atau tidak untuk tempat berinvestasi adalah dengan cara melihat
laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Kieso (2011:21) laporan keuangan suatu perusahaan
dikatakan baik jika memiliki laporan laba rugi (income statement), laporan
ekuitas pemilik (retained earning
statement), neraca (statement of financial position), dan laporan arus kas (statement of cash flow). Berdasarkan
keempat hal di atas, calon investor dapat dapat mengetahui berapa besarnya earning yang didapatkan oleh suatu
perusahaan. Earing yang dibandingkan
dengan jumlah saham yang beredar (outstanding
share) digunakan oleh calon investor untuk menghitung earning per share (EPS). EPS bagi investor merupakan informasi
mendasar karena dari EPS itulah calon investor dapat menilai peluang earning perusahaan di masa akan datang
(Tandelilin,2010:365).
Laporan keuangan
suatu perusahaan dapat diteliti lebih lanjut lagi dengan menggunakan analisis
rasio. Analisis rasio yang paling tepat dalam melakukan penilaian terhadap
suatu perusahaan adalah analisis rasio profitabilitas karena investor dapat
melihat sejauh mana perusahaan akan berhasil di masa akan datang khususnya return yang akan diberikan kepada investornya.
Return merupakan suatu
hal yang diharapakan investor pada saat berinvestasi. Karena tujuan orang atau
masyarakat untuk berinvestasi adalah mendapatkan keuntungan. Return perusahaan tidak hanya
dipengaruhi oleh kondisi internal perusahaan saja tetapi juga dipengaruhi oleh
keadaan eksternal perusahaan yaitu makro ekonomi. Kondisi perekonomian seperti
equivalen rate, inflasi dan nilai tukar dapat mempengaruhi return.
Permasalahan-permasalahan
di atas mendasari dilakukannya penelitian ini dengan judul “Pengaruh Kinerja
Keuangan Perusahaan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Return saham (Studi Kasus: Perusahaan Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)”
B. Rumusan Masalah
Dalam melakukan investasi, investor
tentunya perlu melihat apakah perusahaan yang akan dijadikan tempat kegiatan
investasi memiliki kinerja yang baik atau tidak, karena hanya perusahaan yang
berkinerja baik yang dapat memberikan (tingkat pengembalian) return saham yang diharapkan.
Dalam berinvestasi, investor
mengingkan adanya return (tingkat
pengembalian) yang baik dari perusahaan. Namun, kinerja perusahaan tidak selalu
stabil. kinerja perusahaan bersifat fluktuatif artinya perusahaan bisa saja
dalam kondisi yang amat sangat baik atau juga dalam kondisi yang sedang tidak
baik atau buruk sehingga berakibat pada return
saham yang diharapkan oleh investor.
Maka dari itu,
investor harus lebih teliti dan lebih pintar menganalisis kinerja keuangan para
calon perusahaan yang akan menerima dana investasi dengan cara menganalisis
melalui rasio profitabilitas yang diwakili oleh Return on Asset (ROA) dan Return
on Equity (ROE) dan juga melihat keadaan makro ekonomi apakah keadaan
ekonomi memungkinkan untuk melakukan investasi yang diwakili oleh Tingkat Suku
Bunga dan Nilai Tukar Mata Uang.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1.
Apakah terdapat pengaruh antara kinerja
keuangan perusahaan yang diwakili dengan Return
on Asset dan Return on Equity terhadap
return saham perusahaan?
2.
Apakah terdapat pengaruh antara makro
ekonomi yang diwakili oleh Equivalen rate dan Nilai Tukar terhadap return saham perusahaan?
3.
Apakah kinerja keuangan perusahaan yang
diwakili dengan Return on Asset dan Return on Equity serta
makro ekonomi yang diwakili dengan Equivalen rate dan Nilai Tukar secara
simultan berpengaruh terhadap return
saham perusahaan?
C. Metodologi Penelitian
Unit penelitian
ini adalah perusahaan-perusahaan property
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan diambil 10 perusahaan secara acak
yaitu PT Agung Podomoro Group Tbk., PT Agung Sedayu Group, PT Alam Sutera
Reality Tbk., PT Ciputra Development Tbk., PT Sinarmas Multiartha Tbk., PT
Summarecon Agung Tbk., PT Paramount Serpong, PT Pakuwon Jati Tbk., PT Lippo
Karawaci Tbk., dan PT Intiland Development Tbk. Model penelitian beserta
variabelnya adalah:
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham perusahaan serta variabel independennya adalah kinerja
perusahaan dan makro ekonomi. Oleh karena itu dirumuskan dengan persamaan
regresi linier berganda dengan empat variabel independen:
Keterangan:
Y = Return Saham Perusahaan
α = Konstanta
β1...β4 = Koefisien Regresi
X1 =
ROA
X2 =
ROE
X3 =
Equivalen rate
X4 = Nilai
Tukar
ε = error
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Analisis Laporan Keuangan
Analisis
Rasio Keuangan merupakan perhitungan yang telah dirancang untuk membantu
laporan keuangan. Teknik dengan menggunakan rasio ini merupakan cara yang saat
ini masih efektif dalam mengukur tingkat kinerja serta prestasi keuangan
perusahaan.
Menurut
Harahap (2009 : 190), analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun
laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu
dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting
dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Menurut Munawir (2010 : 35), analisis laporan keuangan adalah analisis
laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada
hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan
pengertian dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan
keuangan merupakan proses untuk mempelajari informasi keuangan yang timbul
akibat adanya transaksi-transaksi yang kemudian dianalisa, diklasifikasi, dan
disajikan dalam bentuk laporan keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk
mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan
dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya dalam
suatu laporan keuangan. Sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dan juga dalam melakukan analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio
keuangan. Dengan adanya analisa terhadap rasio-rasio, perusahaan dapat
mengetahui perubahan yang telah dilakukan oleh perusahaan dan menggambarkan
kecenderungan yang timbul dalam perusahaan pada suatu periode.
B. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2010 : 92), secara umum dikatakan bahwa
tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui
posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban,
modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui
kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Untuk mengetahui
langkah – langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan
penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena
sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan
sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
C. Pengertian Rasio Keuangan
Menurut Van Home (2012) dalam buku terjemahannya
yang berjudul “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi 13”, rasio keuangan
merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya.
Sedangkan
menurut Kasmir (2010: 93), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya.
Dari
pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu angka
atau presentase yang digunakan untuk
menilai serta memberikan gambaran mengenai kondisi kinerja keuangan
suatu perusahaan dalam satu periode tertentu.
D.
Rasio Profitabilitas
Menurut Sutrisno (2009 : 222) rasio keuntungan digunakan untuk
mengukur seberapabesar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan,
dimana semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen
dalam mengelola perusahaan. Sedangkan menurut Kasmir (2010 : 115), rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan.
Berdasarkan
dari pengertian para ahli di atas, maka rasio profitabilitas atau rentabilitas
adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini juga
menunjukkan kinerja perusahaan selama satu periode dan dari rasio ini dapat
diketahui juga seberapa besar laba yang harus diinvestasikan kembali dan
seberapa banyak laba yang akan dibayarkan sebagai dividen.
Berikut akan dijelaskan
lebih rinci mengenai rasio profitabilitas.
1. Return On Asset (ROA)
Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat asset tertentu.Rumusnya Return On Assetadalah:
Laba Bersih
Return
On Asset = x 100%
Total
Assets
2. Return On Equity (ROE)
ROE merupakan rasio
pengukuran terhadap penghasilan yang dicapai bagi pemilik perusahaan (baik
pemegang saham maupun pemegang saham preferend) atas modal yang diinvestasikan
pada perusahaan. Rumus Return on Equity adalah
:
Laba Bersih
Return On Equity= x 100%
Modal Sendiri
E. Saham
Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan
yang paling populer. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Saham ada dua macam, yaitu saham biasa dan saham
preferen (Martalena dan Maya Malinda, 2011 : 12).
Sedangkan
menurutAthanasius (2012 : 14), saham adalah surat berharga yang merupakan tanda
kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Saham terdiri dari
2 jenis yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa merupakan pemilik
sebenarnya dari perusahaan yang menanggung resiko dan mendapatkan keuntungan
dari perolehan dividen yang lebih besar apabila kondisi perusahaan baik
dibandingkan pemegang saham preferen.
Sedangkan saham preferen mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran
dividen dibanding saham biasa. Pemegang saham preferen ini memperoleh hal untuk
memperoleh dividen yang tetap setiap tahunnya.
Berdasarkan pengertian diatas, saham (stock atau share)
dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan hukum dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham memberikan indikasi kepemilikan
atas perusahaan, sehingga para pemegang saham berhak menentukan arah
kebijaksanaan perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para pemegang
saham juga berhak memperoleh dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
Sebaliknya, pemegang saham pun turut menanggung risiko sebesar saham yang
dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut.
F. Harga Saham
Harga saham merupakan
cerminan dari nilai suatu perusahaan bagi para investor. Semakin baik
perusahaannya mengelola usahanya dalam memperoleh keuntungan, semakin tinggi
juga bilai perusahaan tersebut dari di mata para investor. Harga saham yang
cukup tinggi akan memberikan return bagi para investor. Harga saham yang cukup
tinggi akan memberikan return bagi para investor berupa capital gain yang pada
akhirnya akan berpengaruh juga terhadap citra perusahaan (Wira, 2011:7).
Di bursa saham kita mengenal
beberapa istilah yang terkait dengan harga saham, seperti open, high, low, close,
dan ask (Athanasius, 2012 : 30).
Berikut penjelasan istilah harga tersebut :
·
Open (pembukaan): harga yang terjadi pada transaksi pertama satu saham.
·
High (tertinggi) : harga tertinggi transaksi yang tercapai pada satu saham.
·
Low (terendah) : harga terendah transaksi yang tercapai pada satu saham.
·
Close (penutupan) : harga yang terjadi pada transaksi terakhir satu saham.
·
Bid (minat beli) : harga yang diminati pembeli untuk melakukan transaksi.
·
Ask (minat jual) : harga yang diminati penjual untuk melakukan transaksi.
Harga
saham merupakan indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam
menghasilkan keuntungan akan memberikan suatu kepuasan bagi investor yang
rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan yaitu berupa
capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga
memudahkan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan.
Harga
saham di bursa juga dipengaruhi
oleh banyak faktor, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif yaitu:
penawaran dan permintaan, perilaku investor, kondisi pasar modal, keadaan perekonomian dan politik
(Widyastuti Pratidina, 2011: 23).
Dari
banyaknya pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa harga saham
merupakan indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam
menghasilkan keuntungan akan memberikan suatu kepuasan bagi investor yang
rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan yaitu berupa
capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga
memudahkan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan.
G.
Imbal Hasil Saham
Keuntungan merupakan sesuatu yang
diharapkan oleh investor dalam berinvestasi. Keuntungan yang di dapat merupakan
imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko (Tandelili,2010:102).
Maka, return saham dapat dihitung
sebagai berikut:
Keterangan:
R = Return
saham
Pt = Harga saham sekarang
Pt-1 = Harga saham periode lalu
H. Variabel Makro ekonomi
Lingkungan makro
ekonomi adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari (Tandelilin,2010:341).
Kegiatan operasional suatu perusahaan dapat terpengaruh dari berbagai faktor
baik yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Faktor-faktor tersebut
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi return dan laba suatu perusahaan.
Sebagai contoh salah satu faktor makro ekonomi yaitu tingkat
inflasi di Indonesia. Kenaikan tingkat inflasi segaris lurus dengan kenaikan pendapatan
dan biaya perusahaan. Namun, apabila
peningkatan biaya produksi tidak dapat diimbangin dengan kenaikan harga oleh
suatu perusahaan. Maka, tingkat profitabilitas suatu perusahaan akan mengalami
penurunan.
Berdasarkan
hal tersebut jelas bagi investor harus cerdik dalam mengambil keputusan dalam
melakukan investasi. Investor hendaknya melihat secara lebih luas dalam
melakukan analisis terhadap tindakan investasi yang dilakukan. Tidak cukup
hanya melakukan analisis perusahaan ataupun analisis laporan keuangan. Namun,
investor hendaknya melakukan analisis terhadap analisis ekonomi dan analisis
industri. Penguasaan yang baik dalam memahami dan meramalkan kondisi makro
ekonomi di masa yang akan datang dapat mendatangkan keuntungan bagi
investor.
Berikut
beberapa variabel makro ekonomi (Tandelilin,2011:342) yaitu inflasi, tingkat
suku bunga, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar,dll. Namun, variabel makro ekonomi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Inflasi
Inflasi
adalah kecenderungan dari harga-harga barang atau jasa untuk menarik secara
umum dan terus-menerus, Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak
bisa disebut inflasi, demikian pula kenaikan harga yang bersifat sementara juga
bukan inflasi. diperlukan jumlah uang yang semakin banyak atau dengan jumlah
uang yang sama maka jumlah barang yan dibeli semakin berkurang.
2.
Tingkat
bunga
Bunga adalah beban atau
biaya yang dibebankan kepada peminjam oleh pemberi pinjaman. Tingkat bunga yang
dimaksudkan dalam variabel makro ekonomi pada penelitian ini adalah bunga yang
tercantum di dalam surat berharga.
3.
Kurs
Rupiah
Kurs
dapat dibedakan menjadi dia, yaitu kurs nominal dan kurs riil. Kurs nominal
adalah harga relatif dari ata uan dua negara sedangkan kurs riil adalah harga
relatif dari barang-barang kedua negara tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut
didapat dari internet seperti www.idx.co.id, www.finance.yahoo.com, www.bi.go.id, dan
berbagai website resmi yang mendukung penelitian ini. Pada penelitian ini,
periode data yang digunakan adalah 3 tahun yaitu antara tahun 2010-2012.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah
suatu pengertian abstrak yang menunjukkan totalitas dari seluruh obyek
penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan obyek pengamatan yang dipilih
dari populasi (Gunawan, 2002:3). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 108 perusahaan yang termasuk sektor property dalam Bursa Efek Indonesia,
sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan yang
termasuk sektor property dalam Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih secara acak
(random sampling).
C. Metode Pengumpulan Sampel
Pengambilan
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan
dokumentasi karena data yang digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data
melalui lembaga yang menyediakan data tersebut yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI ), Bank Indonesia (BI) selain itu juga
menggunakan situs internet seperti google, yahoo, dan berbagia media yang
menyediakan informasi dimana bertujuan untuk menjawab masalah yang ada data
tersebut akan diolah lebih lanjut guna mendapatkan informasi yang relevan
dengan penelitian.
D. Metode Analisis Data
Penelitian
ini melakukan analisis dari informasi yang telah didapat dari penelitian dengan
cara sebagai berikut:
1. Melakukan
perhitungan ROA dan ROE yang berupakan variabel independen pada penelitian ini
berdasarkan laporan keuangan selama 3 tahun yaitu dari tahun 2010-2013. Rumus
ROA dan ROE di dapatkan dengan perhitungan rumus sebagai berikut:
2. Melakukan
kutipan atas equivalen rate dan nilai
tukar di situs resmi yang telah disediakan seperti www.bi.co.id .
3. Melakukan
kutipan atas harga saham selama periode kemudian menghitung return saham. Rumus yang digunakan dalam
perhitungan returns saham adalah:
4. Melakukan
analisis data dengan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, koefisien
determinasi, uji t, dan uji f dari masing-masing variabel yang dubuat dengan SPSS versi 20.
E. Uji Statistik
Berikut
adalah uji statistik yang digunakan dalam penelitian untuk variabel kinerja
keuangan dan makro ekonomi serta return saham.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penaruh variabel-variabel
tersebut.
a. Uji Asumsi
Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1.
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (dalam Lusi, 2013:37) dengan tujuan untuk dapat mengetahui
bahwa data yang ada terdistribusi normal dan independen. Walaupun normalitas
suatu data tidak terlalu penting, tetapi sebaiknya data yang ada berkontribusi
normal. Uji normalitas menjadi penting dikarenakan dengan normalnya suatu data
maka data tersebut dapat dianggap dapat mewakili populasi (Priyanto dalam Lusi, 2013:37). Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik maupun menggunakan
uji statistik.
2.
Uji
Multikolinearitas
Dilakukan untuk melihat apakah ada korelasi yang erat antar variabel bebas
yang akan digunakan dalam suatu regresi. Regresi yang baik adalah suatu regresi
yang tidak memiliki multikolinearitas didalamnya sehingga tidak ada gangguan
yang diharapkan akan terjadi pada regresi tersebut. Priyatno (dalam Dhimas,
2012:7), menuliskan bahwa variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat
dilihat dari nilai tolorance yang
lebih kecil daripada 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar daripada nilai 10.
3.
Uji
Heteroskedastisitas
Menurut
Ghozali (dalam Susan, 2012:6) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel dependen. Menurut Ghozali (2005:105) dasar analisis untuk menentukan
ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji
autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Menurut Ghozali (dalam
Astria, 2013:38) ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi, yaitu : (1) Uji Durbin–Watson, (2) Uji Lagrange Multiplier, (3)
Uji Statistik Q. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi maka dilakukan pengujian
Durbin–Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
1)
-2 < DW < 2 = tidak ada autokorelasi.
2)
Angka
DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
3)
Angka
DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
b. Uji Regresi Linier Berganda
Penelitian
ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda
adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variable independendengan
satu variable dependen yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu
nilai variable dependen berdasarkan variable independen (Priyanto dalam Lusi, 2013:38). Selain itu,
uji regresi linear juga berguna untuk mengukur kekutan hubungan antara dua
variabel atau lebih, dan menunjukan arah hubungan variabel dependen dengan variabel
independen (Ghozali dalam Lusi, 2013:38). Berikut
beberapa langkah dalam penyusunan analisis
regresi linier berganda:
1. Persamaan
regresi linier berganda
Persamaan regresi linier
berganda dengan empat variable
independen:
Keterangan:
Y :Variabel dependen ( Return saham)
A: Konstan, yaitu nilai Y jika
X1, X2, X3, dan X4= 0
B1, B2, B3, dan B4: Koefisiensi regresi, yaitu nilai peningkatan
atau penurunan variable Y yang didasarkan pada variable X1, X2, X3, dan X4.
X1 :Variabel independen ( ROA)
X2 :Variabel independen ( ROE)
X3 :Variabel independen (Equivalen Rate)
X4 :Variabel independen (Nilai Tukar)
c.
Pengujian
Hipotesis
Pengujian ini
dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap (Y) dengan
melakukan uji t untuk melihat pengaruh secara parsial, dan uji F untuk melihat
pengaruh variabel secara simultan. Berikut penjelasan mengenai kedua hal di
atas:
1. Uji t
Uji t dilakukan untuk melihat
pengaruh parsial dari variabel-variabel independen apakah berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Apabila T hitung lebih besar dari T
tabel maka dapat disimpulakan bahwa variabel-variabel independen tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel-variabel dependen. Kriteria
pengujian jika signifikansi >0,0, maka HO diterima dan jika signifikan
<0,05, maka Ho ditolak. Berikut hipotesis untuk uji t tersebut adalah:
Ho1 :Ada pengaruh yang signifikan
antara ROA terhadap tingkat return saham
secara parsial.
Hi1 : Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara ROA terhadap tingkat return
saham secara parsial.
Ho2 : Ada pengaruh yang signifikan
antara ROE terhadap tingkat return saham
secara parsial.
Hi2 : Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara ROE terhadap tingkat return
saham secara parsial.
Ho3 : Ada pengaruh
yang signifikan antara equivalen rate terhadap tingkat return
saham secara parsial.
Hi3 : Tidak ada pengaruh yang signifikan
antara equivalen rate terhadap tingkat return
saham secara parsial.
Ho4 : Ada pengaruh
yang signifikan antara nilai tukar terhadap return
saham secara parsial.
Hi4 : Tidak ada
pengaruh yang signifikan antara nilai tukar terhadap tingkat return saham secara parsial.
2. Uji F
Uji F berfungsi untuk
mengetahui pengaruh simultan atau bersamaan dari variabel-variabel independen
apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila F hitung
lebih besar dari F tabel maka dapat disimpulakan bahwa variabel-variabel
independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel-variabel
dependen. Hipotesis untuk uji f tersebut adalah:
Ho5 :
Ada hubungan yang signifikan antara ROA, ROE, equivalen rate dan nilai tukar terhadap return saham secara simultan.
Hi5 :
Tidak ada hubungan yang signifikan antara ROA, ROE, equivalen rate dan nilai tukar terhadap return saham secara simultan.
F.
Koefisien
Determinasi
Koefisien
determinasi dilakukan dengan tujuan melihat seberapa baik variabel independen
menerangkan atau memperjelas keberadaaan variabel dependen. Hal ini dapat
terlihat dari nilai koefisien determinasi yang tinggi, maka semakin tinggi pula
kemampuan variabel indipenden dalm menjelaskan variabel dependen. Berikut
penjelasan dari koefisien determinasi:
a. Nilai R
berkisar antara 0-1.
b. Jika nilai R
=1 maka variabel independen menjelaskan secara sempurna variabel dependen.
c. Jika nilai
R=0 maka tidak ada penjelasan atau tidak ada keterkaitan variabel independen
terhadap variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA
Indrawati, Susan Mey. 2012. “Pengaruh
EPS, DER , PBV, ROA, ROE terhadap
Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Farmasi TBK, yang Terdaftar di BEI )”. Jurnal Skripsi. Jakarta: FE Gunadarma.
Kieso, Jerry J. Terry D Weygandt. Warfield. 2011. Intermediate Accounting, 12th Edition.
Lesmana, Lusi. 2013. “Pengaruh
Kinerja Keuangan terhadap Return Saham”. Skripsi. Jakarta: FE Binus.
Novita, Astria. 2013. “Pengaruh
Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Industri
Manufaktur yang Terdaftar di BE)”. Skripsi. Jakarta: FE Binus.
Putra, Dhimas Ari Mahardhika. 2012. “Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan
Rumah Tangga yang Terdaftar di BEI ”.
Jurnal Skripsi. Jakarta: FE Gunadarma.
Sumodiningrat, Gunawan. 2002. Pengantar
Ekonometrika. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio
dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius.